Seseorang yang juga termasuk dalam kecanduan bersama, adalah setiap orang yang hidupnya tidak bisa diatur sebagai akibat dari suatu ikatan janji atau komitmen dengan seseorang yang kecanduan.
Pada saat terikat janji, kemudian mencoba mengontrol pemakaian kecanduan atau tingkah laku kecanduan, dia sendiri kehilangan control atas tingkah lakunya. Dan, hidup mereka menjadi tidak teratur, atau tidak dapat mengatasi.
Untuk itu, maka tunjukkanlah OHP 8.1B dan jelaskan bahwa setiap saat Anda mencoba mengontrol hal-hal yang Anda tidak kuasa atasnya. Anda kehilangan kontrol atas apa yang Anda dapat kuasai. Hal ini terjadi karena anda meluangkan begitu banyak waktu, dan tenaga. Juga, pengeluaran emosional yang mencoba menahan sungai dengan sebuah tongkat di mana Anda tidak punya tenaga, atau bahkan kesadaran untuk mengatasi hal-hal tersebut yang dapat Anda atur, dan yang merupakan tanggungjawab Anda untuk dikontrol.. Kemudian pakai OHP 8.1C pengganti “pakai pecandu” atau “tingkah laku pecandu” untuk “hal-hal yang Anda tidak berdaya atasnya” dan “gantikan tingkah laku pribadi Anda” untuk “apa yang Anda bisa atur”(8.1C).
Orang-orang yang menderita kecanduan bersama mengembangkan gejala-gejala fisik, kejiwaan, sosial, dan mencoba menyesuaikan dan mengimbangi (8.1D):
· Gejala fisik yang berhubungan dengan stress. Contoh: sakit kepala, bisul/borok, kegemukan,radang usus besar.
· Gejala kejiwaan sebagai reaksi kegagalan terus-menerus dalam mengontrol apa yang tidak mampu dikontrol seseorang. Contohnya, pikiran yang tidak masuk akal, perasaan-perasaan yang tidak dapat dikuasai, tingkah laku yang tidak dapat dikontrol (frustasi, kekhawatiran, kemarahan, rasa bersalah, menyalahkan diri, gambar diri yang rendah, tingkah laku yang bermuatan penggagalan diri).
· Gejala sosial terjadi pada saat reaksi-reaksi kejiwaan memengaruhi hubungan dengan orang lain. Contohnya, kemampuan mengontrol kesendirian, hubungan-hubungan yang tidak berfungsi.
Kecanduan bersama muncul di dalam 3 tahap (8.1E):
1. Tahap Awal
Mengatasi persoalan biasa dan mencoba mengadakan penyesuaian.
a. Reaksi normal di dalam keluarga manapun terhadap rasa sakit adalah untuk mengurangi rasa sakit bagi seluruh keluarga dan melenyapkan rasa sakit secepat mungkin.
b. Metode pemecahan persoalan secara normal tidak berhasil jika diterapkan kepada pecandu.
c. Melindungi orang yang kecanduan dari rasa sakit merupakan suatu persetujuan tingkah laku kecanduan terus berlanjut.
d. Pengalaman belajar yang menyakitkan membawa suatu kesadaran bahwa kecanduan menyebabkan timbulnya persoalan-persoalan.
2. Tahap Menengah
Kebiasaan respons menyalahkan diri.
a. Jika gagal dalam usaha membuat keadaan lebih baik, anggota keluarga tetap mencoba lebih keras.
b. Mereka lebih bertanggungjawab kepada orang yang kecanduan tanpa menyadari bahwa hal itu menyebabkan orang yang kecanduan menjadi lebih tidak bertanggungjawab.
c. Keadaan menjadi lebih buruk dan bukan lebih baik, dan kegagalan memperkuat tanggapan yang didapat.
3. Tahap Kronis
Kehancuran keluarga, dan stres atau kemerosotan.
a. Tanggapan “coba lebih keras” menghasilkan pola pengulangan dan beredar dari tingkah laku diri yang menyerah/kalah.
b. Apa yang dilakukan orang yang kecanduan bersama untuk menolong telah gagal.
c. Kebingungan dan kekacauan menghasilkan suatu ketidakmampuan untuk mengganggu tingkah laku yang tidak normal walaupun di saat anggota keluarga sadar bahwa apa yang sedang mereka lakukan tidak menolong sama sekali.
d. Pikiran dan tingkah laku si pecandu bersama di luar control.
e. Stres yang kronis menghasilkan stress yang berhubungan dengan penyakit. Contohnya: sakit kepala, bisul/borok, hipertensi, kegemukan, radang usus besar, dan gangguan saraf.
f. Tingkah laku yang di luar control anak mengakibatkan hubungan-hubungan yang rusak. Terisolasi sakit secara emosional dan kehilangan iman (rohani).
g. Gejala-gejala terus berlanjut, bahkan pada saat gejala-gejala penyakit kecanduan tidak ada.
Pulih dari kecanduan bersama artinya belajar menguasai kehidupan diri sendiri, termasuk belajar menerima dan melepaskan diri dari gejala-gejala kecanduan, mengizinkan pecandu membayar harga kecanduannya. Juga berarti belajar untuk fokus pada kebutuhan-kebutuhan pribadi dan pertumbuhan pribadi. Hal ini juga berarti belajar memilih tingkah laku yang sopan, bersedia mendukung usaha-usaha tulus pada kesembuhan.
Gejala-gejala kecanduan dan kecanduan bersama akan berpengaruh pada potensi kambuh orang lain. Tiap anggota keluarga yang kambuh akan menciptakan resiko kambuh terhadap anggota kaluarga lain. Walaupun si pemabuk tidak lagi minum, gejala-gejala sakit akibat berhenti minum bisa memengaruhi dan memang memengaruhi kecanduan bersama. Gejala-gejala kecanduan bersama masih bisa muncul dalam pemulihan. Dan, ini menimbulkan gejala-gejala kesakitan akibat berhenti memakai/minum dan kecanduan bersamamenciptakan stress. Stress akan mengintensifkan gejala-gejala dan gejala-gejala mengintensifkan stress.
Gejala-gejala yang muncul akibat berhenti memakai merupakan hal yang rentan terhadap stress. Gejala-gejala kecanduan bersama juga rentan terhadap stress. Misalnya kekambuhan di dalam keluarga mengikuti suatu pola yang kira-kira kelihatan seperti ini:
· Rasa sakit akibat berhenti memakai pada Albert yang sedang pulih dari kecanduan menyebabkan stress pada diri Sonya yang sedang pulih dari kecanduan bersama.
· Stress yang diidentifikasikan menghasilkan gejala-gejala kecanduan bersama pada Sonya.
· Tanda peringatan kambuh lagi pada Albert menghasilkan stress yang lebih tinggi. Sonya dan Albert mulai memperhatikan tingkah laku di luar kontrol kembali.
· Albert dan Sonya sama-sama berada dalam bahay kambuh lagi pada kecanduan dan kecanduan bersama.
Sama seperti ada tanda-tanda peringatan kekambuhan, pada orang yang sedang pulih dari kecanduan, juga ada tanda-tandaperingatan awal bagi orang yang sedang pulih dari kecanduan bersama.
1. Mempunyai informasi mengenai kecanduan dan kecanduan bersama.
2. Mengenal bahwa yang kecanduan bersama perlu perawatan seperti sang pecandu.
3. Mengenal gejala-gejala sakit akibat berhenti memakai dan kecanduan bersama.
4. Belajar memisahkan gejala-gejala dan kecanduan atau kecanduan bersama dari anggota keluarga yang lain (kalau kehilangan diri sendiri, anda tidak dapat menolong orang yang Anda kasihi).
5. Belajar melindungi diri sendiri dari stress yang didorong oleh gejala-gejala yang dialami oleh anggota keluarga lain.
6. Berencana bersama untuk melindungi satu sama lain dari stress yang tidak perlu.
7. Bersabarlah dengan pemulihan pribadi dan pemulihan orang lain dalam keluarga.
8. Mengenali potensi kambuh pecandu dan kecanduan bersama.
9. Bekerja sama dengan seorang konselor untuk membuat suatu rencana keluarga tentang pencegahan kambuh kembali.
Kecanduan bersama menjadi sasaran untuk kambuh kembali. Perasaan lama dan tingkah laku bisa menjadi tak terkendali kembali. Tidak seorangpun pulih di dalam kesendirian. Apakah ia itu pecandu atau kecanduan bersama. Setiap orang memengaruhi dan dipengaruhi oleh orang lain di sekitar mereka. Pemulihan dari kecanduan dan kecanduan bersama bisa menjadi lebih sulit atau sangat mudah tergantung pada hubungan-hubungan dengan keluarga.
Pengembangan Model Pemulihan
Anda tidak dapat mengerti kekambuhan kecuali jika Anda mengerti pemulihan. Bila Anda tidak dalam proses pemulihan, Anda ada di dalam proses kambuh kembali. Pemulihan dan kekambuhan adalah dua sisi dari satu mata uang. Untuk mencegah kekambuhan, Anda perlu memahami pemulihan sebagai suatu proses yang berlanjut. Pemulihan merupakan suatu proses, bukan suatu peristiwa.
1. Suatu Peristiwa
a. Sudah ditetapkan waktunya.
b. Tidak bisa diubah setelah berlangsung.
2. Suatu Proses
a. Berlangsung terus.
b. Tidak ditetapkan waktunya.
c. Dapat berubah setiap saat.
Contohnya: kematian adalah peristiwa, kesedihan adalah proses.
3. Pemulihan adalah Proses Pertumbuhan
a. Merupakan sebuah proses belajar bagaimana hidup langkah demi langkah dengan pertolongan Allah.
b. Tidak dapat diikat dengan penyelesaian tugas-tugas tertentu.
c. Sebagaimana pemulihan tidak dapat disimpul, tugas-tugas berubah sesuai dengan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan pemulihan.
Contohnya:
Sebagaimana seorang anak bertumbuh dan berkembang, tugas-tugas dia perlukan untuk menyelesaikan perubahan. Ada saatnya untuk duduk, berguling, berdiri dan berjalan. Setiap tugas adalah penting. Berikan keterampilan-ketermpilan yang diperlukan untuk langkah berikutnya.
4. Suatu program pemulihan berlanjut sangat diperlukan untuk membangun suatu pola hidup yang bertumbuh dan berubah di dalam ketenangan dan kewajaran.
Contoh:
Disaat membangun sebuah rumah, Anda harus membangun dasar yang kuat. Tetapi Anda tidak berhenti sampai di situ. Anda mulai membangun lantai dan tembok, dan akhirnya atap. Walaupun rumah telah berdiri, Anda masih harus terus memeliharanya supaya menjadi kokoh dan aman.
Model Pengembangan Pemulihan
Menjelaskan pemulihan normal dari tahap kecanduan ke tahap pemulihan. Tahap perawatan awal atau mengenali kecanduan. Saat untuk belajar tentang akibat pemakaian candu yang dipakai yang membuat Anda mempunyai berbagai persoalan dengan minum atau pemakaian obat.
1. Tahap kemantapan atau penyembuhan dari kerusakan.
Suatu waktu untuk mengontrol kembali pikiran, perasaan-perasaan, memori, pertimbangan dan tingkah laku.
2. Tahap pemulihan awal atau menerima dengan belajar dan penerapan diri.
Saat untuk menerima kenyataan bahwa Anda adalah anak Allah yang sedang bergumul dengan ketergantungan zat kimia. Dan, waktu untuk belajar bagaimana hidup tanpa alkohol dan obat-obatan.
3. Tahap pemulihan menengah atau keseimbangan pola hidup,
Saat untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan kecanduan dan untuk mengembangkan suatu kehidupan yang normal dan seimbang.
4. Tahap pemulihan diri atau keputusan keluarga atas pangkal persoalan.
Saat untuk mengatasi persoalan-persoalan masa kecil yang memengaruhi kualitas dari ketenangan/kewarasan Anda.
5. Tahap memelihara, atau pertumbuhan dan pengembangan.
6. Saat untuk menjaga tetap waras dan sehat, serta hidup yang produktif atau hidup yang berbuah.
Pemulihan Bukan Proses Pertumbuhan Garis Lurus
Adalah normal ketika mengalami masa-masa pengembangan cepat dan masa-masa di mana Anda “ke pantai” untuk sementara dalam masa pemulihan, sebagian individu mengalami kemurtadan sementara, sebelum kemudiansiap dan bergerak kembali. Beberapa orang mungkin tidak bergerak kembali. Mereka menabrak titik-titik buntu yang menghambat mereka melewati semua tahapan pemulihan:
1.Penyangkalan menghalangi kesadaran bahwa ada yang tidak beres.
2. Penyangkalan menyebabkan stress.
3. Stres mengintensifkan gejala-gejala kesakitan akibat berhenti memakai.
4. Ada orang yang mencoba mengurangi stress dengan suatu kecanduan pengganti atau tingkah laku yang mendorong.
5. Gejala-gejala kambuh digerakkan.
Contoh: Anda dapat mengingat apa yang terjadi saat buntu di dalam pemulihan dengan cara memikirkan kata ESCAPE (melarikan diri):
E – Menghindari titik buntu (persoalan-persoalan yang menghambat)
S – Stres
C – Tingkah laku yang menggerakkan
A – Menghindari teman lama
P – Persoalan karena stress, tekanan dan isolasi
E – Menghindari persoalan baru
Pada saat rasa sakit karena kehilangan keseimbangan berubah ke dalam kesadaran batin, orang tersebut menggiatkan kembali program pemulihan sampai kembali. Dia mungkin melewati proses kembali dan kembali. Selalu hidup dalam pemulihan setengah-setengah. Dia bisa juga gagal pada tiap saat untuk menggerakkan kembali suatu pemulihan dan memulai proses kambuh kembali. Bisa jadi memakai obat kembali. Mungkin memilih menghadapi titik buntu yang sakit dan terus dalam proses pemulihan. Contohnya, Anda dapat mengingat cara yang sehat untuk mengatasi titik buntu dengan cara memikirkan “5M”.
R – Menyadari bahwa Anda menemui jalan buntu
A – Menerima bahwa jalan buntu adalah hal biasa
D – Melepaskan untuk memperoleh perspektif yang baik
A – Minta pertolongan (berdoa atau minta Allah menolong Anda dan temukanlah sumber nasihat dari orang yang ahli)
R – Merespons dengan tindakan (mudah dilakukan, tapi lakukanlah).
Pemulihan adalah suatu perjalanan pertumbuhan. Hal itu sangat menantang dan menarik, tetapi menuntut beberapa kesakitan dan pergumulan (kesakitan jangka pendek, tetapi sukacita jangka panjang). Pemulihan penuh layak mengalami pergumulan.
Bagaimana Menolong Orang Lain
Apakah hidup Anda ingin diperhitungkan oleh Allah? Apakah ingin hidup Anda diabdikan bagi hidup orang lain? Apakah Anda ingin menjadi bagian dari solusi? Hal itu sangat sederhana dari yang Anda pikir. Anda tidak perlu seminar, program-program, metode-metode, teknik-teknik, ilmu yang lebih banyak dan lain-lain. Saya memakai 18 tahun untuk belajar dan latihan dengan hasil yang sedikit. Ada begitu banyak orang yang terluka disekitarmu. Bahkan, didalam keluargamu sendiri. Saya tidak perduli siapa Anda atau apa yang Anda ketahui, Allah akan memakai Anda jika Anda lakukan ini. Belum terlihat apa yang dapat dilakukan kasih Kristus.
1. Terima mereka apa adanya
Jika Anda tidak lakukan ini maka apapun yang dilakukan tidak ada manfaatnya sama sekali. Orang lain tidak perduli apa yang Anda ketahui sampai mereka tahu Anda memerhatikan mereka. Ini adalah kebutuhan terbesar setiap orang.
2. Miliki suatu pelayanan anugerah
Jangan coba membuat orang lain melakukan yang baik. Katakan tentang apa yang Allah telah lakukan bagi mereka dan betapa besar Dia mengasihi mereka, dan apa yang Dia akan lakukan bagi mereka. Kita perlu mengenal kebenaran dan bukan apa yang dilakukan. Anda tidak dapat lakukan apa yang benar sampai Anda mengenal siapa dirimu di dalam Kristus.
3. Katakan kepada mereka siapa mereka di dalam Kristus
Persoalannya selalu pengenalan. Katakana kepada mereka siapakah mereka, jika Anda ingin memberi mereka pengharapan. Alkitablah yang positif dan nyata, dorong mereka di dalam iman dan perhatikan perubahan tingkah laku mereka. Kita selalu bertindak konsisten dengan bagaimana kita melihat diri kita.
4. Ajarkan otoritas mereka di dalam Kristus
Bagaimana melawan setan? Biarkan orang tahu bahwa setan adalah musuh yang sudah dikalahkan, dan senjata satu-satunya untuk melawan ialah kebohongan dan orang tidak lagi membiarkan setan menentukan agenda. Kita sudah diberi kemenangan dan kita adalah pemenang-pemenang di dalam Kristus.
5. Ajari mereka untuk memuridkan pikiran mereka
Belajar bagaimana menaklukkan setiap pikiran dan menegakkan kebenaran. Inilah kunci untuk hidup di dalam kemenangan. Bagi mereka yang ingin mengerti apa yang harus dilakukan. Inilah dia. Kita akan diubah oleh pembaruan pikiran kita.
1.Menolong mereka mengenal akan persoalan
Menolong mengenal kebutuhan-kebutuhan pribadi yang belum dipenuhi dan bagaimana dia mencoba memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.
2.Dorong keterbukaan emosi
Secara umum orang-orang mau menceritakan apa yang terjadi pada mereka, tetapi kurang mau menceritakan kegagalan atau kompleksitas di dalam peristiwa dan keengganan untuk membagi perasaan. Kecuali, Anda dapat mendorong mereka pada keterbukaan emosi, kesempatan untuk menyelesaikan konflik batin mereka dan dibebaskan dari masa lalu menjadi sangat tipis.
3.Bagikan kebenaran
Di saat sesame orang Kristen datang minta pertolongan kepadamu, biasanya yang menyebabkan mereka berpikir bahwa ada yang salah pada diri mereka. Pandangan mereka tentang Allah menjadi kacau. Mereka merasa bahwa Dia tidak mungkin mengasihi mereka. Suatu penghargaan untuk membagikan kebenaran tentang identitas mereka di dalam Kristus dan menolong mereka memperbaiki suatu kepercayaan yang salah.
4.Meminta suatu tanggapan
Konseling Kristen bergantung pada tanggapan iman orang dikonseling. Tanggapan dasar orang yang kita konseling ialah perobatan yang berarti suatu perubahan pikiran. Orang yang dikonseling perlu mengubah pikirannya tentang apa yang dia percayai tentang Allah dan dirinya. Hanya dengan cara mengubah pikirannya dan percaya, dia dapat mengubah perjalanan hidupnya.
5.Bantu mereka merencanakan masa depan
Salah satu cara yang paling pentung untuk menolong seseorang bergerak dari konflik dan keputusasaan kepada pertumbuhan, kedewasaan dan pengharapan adalah menolong orang tersebut. Kontribusi lain yang dapat dibuat bagi masa depan seseorang adalah menolong dia membedakan antara apa sekarang dan apa yang akan terjadi di dalam hidupnya. Pemurnian adalah bukan seketika, itu adalah suatu proses. Perubahan di dalam kepercayaan dan tingkah laku perlu waktu.
Mengapa Para Pecandu Tidak Bebas
1) Hancur hati
Belum mati terhadap diri sendiri dan masih memiliki beberapa keyakinan di dalam sumber dan kemampuan diri sendiri. Tanda yang nyata dari hal ini adalah di saat mereka berkata “katakana kepada saya apa yang dilakukan”.
2) Tidak mengampuni
Kemarahan yang belum terselesaikan di dalam diri kita paling disukai setan untuk merampok kebebasan kita. Pengampunan adalah satu-satunya cara Allah untuk berurusan dengan itu. Tidak mengampuni = ikatan (Efesus 4: 26 -27).
3) Terima mereka apa adanya
Perlu menyadari bahwa Allah menerima mereka apa adanya dan mengampuni serta menerima diri mereka.
4) Mencoba mnyejajarkan perasaan-perasaan dengan kebenaran
Yang tidak akan pernah terjadi kebebasan dialami pada saat kita hidup dengan iman didalam kebenaran, lepas dari perasaan kita.
5) Gagal membedakan mana yang baik dan yang jahat
Kita senantiasa bergumul untuk berbuat baik, karena aspek daging atau duniawi selalu menggoda untuk berbuat baik.
6) Suatu ketidakmampuan memahami anugerah
Tidak mengerti bahwa mereka mati terhadap taurat dan segala sesuatu dibolehkan, dan tetap mencoba menunjukkan dan membandingkan untuk mendapatkan penerimaan dan rasa berharga.
7) Konsep yang salah tentang Allah
Tidak mengetahui bahwa Allah menerima mereka apa adanya dan tidak pernah berubah walaupun mereka berbuat dosa.
8) Tidak pernah mendapatkan identitas mereka yang benar di dalam Kristus
Hal ini hanya merupakan informasi kepada mereka atau masih berpegang pada identitas palsu di dalam daging. Kita selalu bertindak secara terus-menerus berdasarkan bagaimana kita memandang diri kita.
9) Belum belajar melawan setan
Tidak mengerti peperangan rohani dan bahwa setan sudah dikalahkan, disalib dan kita mempunyai otoritas atasnya dan roh-roh jahat.\
10) Belum belajar mendisiplinkan pikiran
Tidak ada kemenangan yang konsisten kecuali kita menaklukkan segala pikiran dan memperbarui pikiran kita dengan berpikir apa yang baik, murni, benar,dan lain-lain.
Jalan Menuju Pemulihan
Berdasarkan khotbah di bukit. Sebuah seri oleh Pendeta Rick Warner
1.Menyadari bahwa saya bukan Allah. Saya mengakui bahwa saya tidak berdaya mengontrol kecenderungan saya melakukan hal-hal yang salah dan hidup saya berantakan (langkah 1). “Berbahagialah mereka yang sadar bahwa mereka miskin secara rohani.”
2.Sungguh-sungguh percaya bahwa Allah ada, dan saya peduli kepada Dia dan Dia mempunyai kuasa untuk mendorong saya pulih (langkah 2). “Berbahagialah yang lemah lembut.”
3.Secara sadar memilih menyerahkan seluruh hidup dan kehendak saya kepada pemeliharaan dan control Kristus. “Berbahagialah yang lemah lembut.”
4.Secara terbuka menyelidiki dan mengakui kesalahan saya keapada Allah, kepada diri sendiri dan kepada orang lain yang saya percayai (langkah 4-5). “Berbahagialah mereka yang murni hatinya.”
5.Secara sukarela tuntuk kepada setiap dan semua perubahan yang ingin dilakukan Allah dalam hidup saya (langkah 6-7). “Berbahagialah mereka yang kerinduannya melakukan kehendak Allah.”
6.Evaluasi semua hubungan saya yang memberikan pengampunan kepada mereka yang melukai saya dan membuat perbaikan atas kesakitan yang saya perbuat kepada orang lain semampu saya, tanpa mengharapkan imbalan apapun (langkah 8-9). “Berbahagialah mereka yang berkemurahan.” “Berbahagialah para pembawa damai.”\
7.Menyediakan waktu bersama Allah untuk doa, pembacaan Alkitab dan penelitian diri dengan tujuan mengenal Allah dan kehendak-Nya bagi hidup saya dan mendapatkan kuasa untuk kehendak-Nya (langkah 10-11).
8.Menyerahakn hidup saya untuk dipakai Allah dengan cara membawa kabar baik kepada orang lain, baik melalui teladan hidup maupun perkataanku (langkah 12). “Berbahagialah mereka yang dianiaya karena melakukan kehendak Allah.”