Minggu, 18 April 2010

A. Narcotics Anonymous (NA)


Narcotics Anonymous (NA)  yaitu sebuah kelompok pemulihan dengan fokus untuk bersih dari narkoba. Kelompok ini dikenal dengan sebutan ”kelompok bantu diri”. Cara kerja kelompok ini didasarkan pada prinsip 12 langkah.

Kelompok bantu diri berdasarkan 12 langkah menganggap bahwa nilai terapi dari seorang pecandu menolong pecandu lainnya adalah tanpa banding dan mereka hanya dapat mempertahankan apa yang mereka miliki dengan cara memberikannya kepada orang lain. Pendekatan “peer support” (dukungan sebaya) dalam kelompok bantu diri akan menciptakan rasa nyaman kepada setiap anggotanya sehingga mereka menjadi terbuka terhadap pemecahan yang ditawarkan
Seorang penyalahguna akan lebih terbuka terhadap solusi yang diberikan oleh rekan penyalahguna lainnya, karena hal ini dapat meminimalisasi kesan menggurui ataupun menghakimi yang kerap menjadi jurang komunikasi antara penyalahguna dengan orang-orang yang bukan penyalahguna dan sering menjadi momok dalam proses pemulihan.Walaupun harus kita akui keberhasilan suatu program pemulihan dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, dan tidak sumua akan cocok dengan model terapi tertentu, namun sampai sejauh ini pendekatan “peer support”tetap dianggap sebagai suatu metode yang cukup berhasil menolong dan mengembalikan hidup ribuan bahkan jutaan penyalahguna narkoba.
Dengan kata lain program 12 langkah adalah ikatan persaudaraan yang memiliki masalah sama atau persamaan nasib untuk saling membantu satu sama lain. Persyaratan menjadi anggota hanyalah adanya hasrat untuk berhenti.  Seperti dalam NA, berhenti memiliki makna untuk berpantang penuh dari segala jenis penggunaan narkoba. Keunikan dari program ini tidak ada biaya apapun yang wajib dibayar oleh anggotanya.
Para anggota bertemu secara rutin untuk saling berbagi pengalaman, kekuatan dan harapan. Para anggota berbagi tentang keberhasilan dan kegagalan yang dialami dalam menghadapi masalahnya dan tentang bagaimana ia menjalani kehidupan yang produktif dikarenakan ia menjalani prinsip–prinsip yang terdapat dalam program 12 langkah. Namun apabila sekedar mengikuti pertemuan secara rutin saja, tidak akan memberikan hasil yang maksimal. Mengikuti pertemuan adalah menerapkan prinsip-prinsip 12 langkah dalam kehidpan sehari-hari.

Program pemulihan berbasis dua belas langkah ini adalah program yang bersifat universal dengan satu tujuan utama yaitu membantu para pecandu narkoba yang ingin mendapatkan pertolongan untuk berhenti dari penggunaan narkoba dan pulih dari kecanduannya.

Dalam proses pemulihan terdapat 3 hal kunci yang tidak dapat ditawar – tawar, yaitu :
  1. Kejujuran,
  2. Keterbukaan fikiran
  3. Kesediaan untuk berubah

Ketiga prinsip tersebut menjadi syarat utama dalam menjalankan pemulihan penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba. Selain itu kegita hal ini juga merupakan prinsip spiritual utama dalam proses tumbuh berkembang menuju pemulihan yang seutuhnya.
Banyak orang yang memiliki pemahaman yang salah tentang adiksi/kecanduan. Kebanyakan orang tua membawa anak mereka ke psikiater, dokter, dan memasukkan ke rumah sakit dengan harapan bahwa si penyalahguna narkoba akan terlepas dari masalah kecanduannya melalui perawatan medis.
Hal utama yang dibutuhkan oleh penyalahguna narkoba adalah pengertian tentang bagaimana menjalani kehidupan kita tanpa harus bergantung pada zat-zat adiktif. Oleh karena itu, terdapat banyak penyalahguna narkoba yang mencoba untuk mencari pertolongan ke profesional medis yang dimana pada akhirnya kita kembali lagi menggunakan zat-zat adiktif.
12 Langkah merupakan panduan hidup bagi para penyalahguna narkoba, memberikan gambaran tentang bagaimana kita menghadapi kehidupan yang bersih dari zat-zat adiktif. Ini dapat membantu mereka untuk berhadapan dengan masalah-masalah yang mereka hadapi sehari-hari tanpa harus menggunakan drugs.
Penyalahguna narkoba memiliki kecenderungan untuk mengisolasi diri. Ini membuat mereka seringkali merasakan kesepian yang mendalam, dan mereka mencoba untuk mengisi kesepian itu dengan menggunakan drugs. Semakin dalam mereka masuk ke dalam dunia adiksi/kecanduan, semakin jauh kita menarik diri dari masyarakat, teman-teman, dan keluarga. 
Salah satu hal yang paling umum terjadi pada penyalahguna narkoba adalah mereka akan merasa tidak nyaman apabila ada orang lain yang dapat melihat ke dalam diri mereka. Penyangkalan (Denial) bahwa mereka memiliki masalah kecanduan adalah salah satu senjata yang digunakan untuk mencegah orang lain melihat ke dalam diri mereka. Dan seringkali mereka melakukan ini tanpa mereka sadari. 
12 Langkah dapat membantu mereka untuk mengetahui akar dan inti permasalahan yang mereka hadapi selama ini. Kebanyakan dari mereka akan menolak menyebut diri mereka sendiri sebagai seorang penyalahguna narkoba. Mereka biasanya berpikir bahwa mereka dapat mengontrol/mengendalikan pemakaian mereka. Padahal justru sebaliknya, kehidupan merekalah yang dikendalikan oleh drugs. Sikap seperti ini sama halnya dengan menyangkal bahwa mereka memiliki masalah. 
Fungsi dari 12 Langkah adalah untuk membantu mereka agar dapat melihat ke dalam diri mereka sendiri, karena pada intinya pemulihan berasal dari masing-masing individu. Membantu mereka untuk dapat menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam diri mereka, dan membuat mereka lebih memahami tentang adiksi/kecanduan. 
Orang "normal" (mereka yang bukan penyalahguna narkoba) memiliki kesulitan untuk memahami jalan pikiran seorang penyalahguna narkoba. Penyalahguna narkoba akan lebih mengerti satu sama lainnya karena mereka memiliki masalah yang sama juga. Inilah yang ditawarkan oleh persaudaraan NA itu sendiri, yaitu menyediakan tempat yang nyaman untuk para penyalahguna narkoba dapat berbagi satu sama lain tentang adiksi mereka dan masalah-masalah yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Setiap penyalahguna narkoba dapat belajar dari pengalaman-pengalaman mereka yang telah lama bertahan bersih dan dapat mengambil manfaat dari program yang mereka jalani.



B. TEKS Narcotics Anonymous (NA)
Berikut ini adalah teks 12 langkah dari program pemulihan yang dikenal sebagai Narcotics Anonymous (NA) :
  1. Kita mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap adiksi kita, sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali
  2. Kita tiba pada keyakinan bahwa Kekuatan yang lebih besar dari kita sendiri dapat mengembalikan kita kepada kewarasan
  3. Kita membuat keputusan untuk mengalihkan niatan dan kehidupan kita kepada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan
  4. Kita membuat inventaris moral diri kita sendiri secara penuh seluruh dan tanpa rasa gentar
  5. Kita mengakui kepada Tuhan, kepada diri kita sendiri, serta kepada seorang manusia lainnya, setepat mungkin sifat dari kesalahan – kesalahan kita.
  6. Kita menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita
  7. Kita dengan rendah hari memintaNya untuk menyingkirkan kelemahan – kelemahan kita
  8. Kita membuat daftar orang – orang yang telah kita sakiti dan menyiapkan diri untuk menebusnya kepada mereka semua.
  9. Kita menebus kesalah kita secara langsung kepada orang – orang tersebut bilamana memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan justru melukai mereka atau orang lain.
  10. Kita secara terus menerus melakukan inventaris pribadi kita dan bilamana kita bersalah, segera mengakui kesalah kita.
  11. Kita melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk memperbaiki kontak sadar kita dengan Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan, berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanaknnya.
  12. Setelah memperoleh pencerahan spiritual sebagai akibat dari langkah – langkah ini, kita mencoba ntuk membawa pesan ini kepada para pecandu, dan untuk menerapkan prinsip – prinsip ini dalam semua urusan keseharian kita.

Dari pertemuan rutin itulah terbentuk ikatan persaudaraan yang erat. Dimana para anggota lama mendorong anggota baru untuk menemukan cara hidup baru sebagaimana yang telah mereka temukan. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai pengalaman, kekuatan dan harapan saat pertemuan ataupun melalui persaudaraan diluar pertemuan dan sponsorship.

Untuk memfasilitasi hal tersebut, selain pertemuan – pertemuan yang diadakan secara rutin, kelompok  bantu diri seperti NA juga memiliki apa yang dinamakan dengan sponsorship.  Ini merupakan suatu bentuk mutual relationship (hubungan yang saling menguntungkan) antar pecandu dalam menjaga pemulihan mereka.
Sponsorship melibatkan dua orang yaitu sponsor (orang yang menjadi sponsor) dan sponsee (orang yang di-sponsori). Sponsor adalah seorang penyalahguna dalam pemulihan di program; seorang yang dapat dipercaya untuk berbagi pengalaman (baik dan buruk); seorang yang dapat dihubungi saat memiliki masalah yang mungkin terlalu pribadi untuk diceritakan dalam pertemuan.
Disarankan bahwa seorang sponsor adalah seorang yang menjalankan 12 langkah dan terlibat dalam pertemuan. Utamanya seorang sponsor adalah pembimbing dalam pemulihan 12 langkah bagi yang disponsori. Sponsor bisa saja seorang anggota dengan beberapa tahun bersih dan mungkin baru beberapa bulan dalam program. Waktu bersih dan pengalaman sponsor mungkin tergantung dari adanya beberapa sponsor di suatu daerah. Kualitas pemulihan seseorang lebih penting dari kuantitas waktu bersih. Hubungan sponsor dan sponsee didasarkan pada kepercayaan untuk saling membantu dalam memecahkan berbagai permasalahandengan menggunakan prinsip 12 langkah. Sangat disarankan untuk sponsor yang sama jenis.


C. KARAKTERISTIK DASAR PROGRAM DUA BELAS LANGKAH

Adapun karakteristik dasar dari program 12 langkah adalah sebagai berikut :
1.   Program 12 langkah memandang adiksi narkoba sebagai sebuah penyakit yang mempengaruhi pola fikir, sikap dan perilaku penyalahguna narkoba
Program ini tidak melihat adiksi sebagai sebuah penyakit. Program 12 langkah dapat membantu penyalahguna untuk pulih, namun ia harus terlebih dahulu menerima bahwa ia memiliki penyakit adiksi.

2.   ”menjalankan program ” merupakan istilah yang sering digunakan oleh orang-orang yang menggunakan 12 langkah sebagai program pemulihannya.
Program ini tidak hanya memperhatikan pada perubahan sikap dan perilaku, namun lebih dari itu 12 langkah memiliki fokus pada spiritualitas dalam pemulihan. Sehingga 12 langkah bukan teori, tapi berdasarklan pengalaman anggota.

3.   Dalam upaya berhenti dan bertahan bersih dari narkoba, program ini menekankan abstinensi total dari narkoba dan perilaku adiktif.
Abstinensia yang dimaksud adalah dari segi jenis narkoba tanpa terkecuali. Ini penting karena sifat penyalahguna yang cenderung melakukan substitusi jenis narkoba. Contoh, penyalahguna putau yang mengaku berhenti, namun menganggap ganja atau alkohol boleh digunakan.

4.   Program ini mendorong penyalahguna untuk memfokuskan upaya abstinensia dalam 24 jam sehari atau ”hanya untuk hari ini”
Hal ini dirasakan dapat membantu penyalahguna, karena bagi mereka sebuah gambaran berheti total dari narkoba seakan merupakan sesuatu yang tidak mungkin. Dengan demikian upaya membangun pemulihan satu hari menjadi lebih mudah diterima.

5.   Program 12 langkah menempatkan tanggungjawab untuk pulih dan berhenti total dari narkoba pada penyalahguna
Dalam proses pemulihan, penyalahguna diharapkan untuk mengambil tanggung jawab pribadi atas perilakunya pada masa lalu, adiksi dan pemulihannya. Walaupun 12 langkah adalah sebuah program yang menganggap adiksi narkoba sebagai penyakit dan bukan masalah moral, bukan berarti penyalahguna dapat berfikir bahwa karena dirinya memilih penyakit, maka dapat terbebas dari tanggung jawab atas pemulihannya sendiri.

6.    Partisipasi aktif dalam program pemulihan
Pada pelaksanaannya, penyalahguna di sorong untuk menghadiri pertemuan, berbagi pengalaman dengan penyalahguna lain, mulai memahami danmengamalkan 12 langkah beserta prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, karena tanpa semua itu kekambuhan (relapse) tidak dapat dihindarkan.



D. DUA BELAS TRADISI

Kelompok ini juga memiliki apa yang disebut sebagai Dua belas Tradisi, yaitu serangkaian hal yang disusun untuk menjaga persatuan dan kelanggengan kelompok.
1.    Kesejahteraan kita bersama harus dinomor-satukan di atas lainnya, pemulihan pribadi tergantung pada kesatuan kelompok
2.    Demi tujuan kelompok, hanya ada satu otoritas utama yakni Tuhan yang Maha Pengasih sebagaimana Dia mengekspresikan diriNya dalam hati nurani kelompok. Para pemimpin kita hanyalah pelayan terpercaya Tuhan; mereka tidak memerintah
3.    Satu – satunya prasyarat keanggotaan adalah hasrat sungguh – sungguh untuk berhenti menggunakan
4.    Setiap kelompok harus memiliki otonomi, kecuali dalam hal – hal yang dapat mempengaruhi kelompok lain, atau kelompok secara keseluruhan
5.    Setiap kelompok hanya mempunyai satu tujuan utama untuk membawa pesan kepada pecandu yang masih menderita
6.    Sebuah kelompok tidak selayaknya memberikan dukungan, mendanai atau meminjamkan namanya kepada fasilitas terkait apapun atau usaha luar, guna menghindari masalah dengan uang, properti, atau prestise mengalihkan kita dari tujuan utama kita
7.    Setiap kelompok selayaknya mendukung dirinya sendiri, menolak dana dari luar
8.    Kelompok harus selamanya bersifat nonprofesional, namun pusat pelayanan kita dapat memperkerjakan pekerja – pekerja khusus
9.    Kelompok dengan demikian, tidak selayaknya diorganisir sedemikian rupa, namun kita dapat membentuk dewan pelayanan atau panitia yang langsung bertanggung jawab kepada mereka yang dilayaninya
10.           Kelompok tidak mempunya pendapat apapun berkaitan dengna masalah luar; sehingga namanya tidak selayaknya ditarik ke dalam kontroversi publik
11.           Kebijaksaan hubungan masyarakat kita dilandaskan pada ketertarikan dan bukan promosi; kita perlu selalu mempertahankan anonimitas pribadi di taraf pers, radio  dan film
12.           Anonimitas adalah landasan sipiritual semua tradisi kita, selalu mengigatkan kita untuk meletakkan prinsip – prinsip di atas pribadi – pribadi

Keduabelas tradisi kelompok pemulihan ini datang dari pengalaman-pengalaman para anggotanya. Tugas pokok dari tradisi-tradisi ini adalah untuk menjaga nilai-nilai spritual dan langkah-langkah pemulihan tersebut.

Apabila 12 Langkah merupakan pedoman bagi individu – individu yang menjalani pemulihannya maka 12 Tradisi merupakan pedoman bagi kelompok itu sendiri.

Dua belas tradisi ini juga berperan sebagai alat pembatas ego anggota-anggota dalam program. Selain itu kedua belas tradisi dapat menjadi instrumen yang membedakan parogram 12 langkah dengan program-program lainnya. Sehingga tidak terjadi kerancuan apakah program ini sebuah agama, kepercayaan dan atau yang lain.

Keduabelas tradisi ini disusun agar dapat membantu kelompok untuk menghindari berbagai masalah yang dapat mengalihkan fokus utama kelompok yaitu pemulihan bagi penyalahguna narkoba. Namun bukan berarti tradisi-tradisi ini menghilangkan semua permasalahan dalam kelompok, seperti berbedaan pendapat, konflik baik secara internal maupun eksternal. Sehingga penting bagikelompok untuk berpegang teguh pada tradisi-tradisi ini agar persatuan kelompok agar tetap dapa terjaga dimana tujuan utama kelompok yaitu pemulihan bagi penyalahguna narkoba dapat tercapai.

Kegunaan dari tradisi-tradisi ini adalah :
1.    12 tradisi melindugi kepentingan kelompok diatas kepentingan pribadi
2.    Diyakini bahwa bagi persaudaraan dalam kelompok, kepemimpinan berdasarkan teladan dan pelayanan yang tidak mementingkan diri sendiri akan membawa hasil.
3.    Menegaskan bahwa program 12 langkah terbuka bagi setiap orang yang memiliki hasrat untuk berhenti. Kelompok ini tidak mendukung diskriminasi dalam bentuk apapun.
4.    Menjaga agar kelompok dapat berdiri sendiri dan tidak menjadi subjek kendali dari luar. Segala bentuk pelayanan dalam struktur pelayanan program 12 langkah hanya untuk memperluas hubungan antar kelompok dan dijalankan sepenuhnya untuk kepentingan anggotanya.
5.    Diharapkan kelompok dapat berfungsi ebagai pembawa pesan pemulihan bagi orang-orang yang membutuhkannya.
6.    Melarang keterlibatan kelompok untuk mendukung kegiatan eksternal dalam bentuk apapun secara finansial atau meminjamkan nama kelompok untuk digunakan secara eksternal. Hal ini bertujuan untuk menjaga tujuan utama kelompok ini, yaitu pemulihan.
7.    Menjaga kelompok untuk tetap mandiri secara finansial
8.    Kelompok ini seharusnya dijalan oleh anggota kelompok untuk anggota kelompo. Tidak melibatkan tenaga para ahli dan para profesional dalam menjalankan program ini.
9.    Dewan pelayanan yang dibentuk oleh kelompok bertugas hanya untuk melayani kepentingan kelompok, bukan bertujuan untuk mengorganisir suatu kelembagaan
10.           Menjaga keutuhan kelompok ini dari segala bentuk kontroversi publik. Kelompok ini tidak memberikan pendapat pada isu-isu publik.
11.           Hubungan masyarakat di dalam kelompok ini lebih berdasarkan ketertarikan daripada promosi. Hal ini menekankan bahwa kelompok ini berbeda dalam merekrut anggotanya
12.           Tradisi-tradisi ini sangat menghargai anonimitas, sehingga anggotanya dapat mendahulukan prinsip-prinsip program diatas kepentingan-kepentingan individu.


 

E. Prinsip Kelompok Bantu Diri :
1.    Saling membantu diantara orang–orang yang memiliki masalah yang sama
2.    Saling membantu dalam menemukan pemecahan atas permasalahan dan berbagi kepada mereka yang belum menemukan jalan keluar
3.    Nilai “membantu orang lain” berari membantu diri sendiri dan memperkuat pemulihan pribadi
4.    Saling mendukung, di kelompok ini para pecandu yang telah berhasil memberi dukungan kepada pecandu yang baru bergabung
5.    Rasa terimakasih dan bersyukur ditunjukkan dengan berbagi pengalaman, kekuatan dan harapan
6.    Terciptanya rasa nyaman dan rasa memiliki diantara setiap anggotanya sehingga mereka menjadi terbuka terhadap pemecahan yang ditawarkan
7.    Menumbuhkan rasa kepercayaan dan kejujuran
8.    Menumbuhkan kekuatan, pengalaman dan harapan diantara anggota dalam menhalankan pemulihan pribadi baik, fisik, mental, emosional dan spiritual
9.    Menemukan suatu perspektif hidup dan perilaku baru menuju suatu bentuk perkembangan yang lebih baik


F. Pemulihan, Persatuan, Pelayanan

Program 12 langkah menggunakan logo dengan sebuah bangunan segitiga yang berisikan tiga kata, yaitu Persatuan, Pemulihan dan Pelayanan







Persatuan                          Pelayanan




      Pemulihan


Secara singkat, arti dari lambang tersebut mewakili persatuan para anggotanya dalam upaya mengatasi penyakit (konsep adiksi menurut program ini) yang mereka derita, pemulihan secara bertahap dan berkesinambungan tanpa akhir, dan pelayanan berupa tindakan penyampaian pesan kepada penderita lain yang membutuhkan.

Pengertian lambang adalah sebagai berikut :

1.   Pemulihan
Pemulihan dari penggunaan, penyalahgunaan dan adiksi narkoba dilakukan dengan menjalankan prinsip-prinsip 12 langkah. Dalam proses memulihkan dirinya penyalahguna yang awalnya hanya memfokuskan diri pada bersih dari narkoba juga dapat tumbuh berkembang memulihkan harkat dirinya menuj pemulihan seutuhnya.

2.   Persatuan
Upaya diri sendiri untuk pulih dari kecannduan telah terbukti tidak ampuh. Program pemulihan 12 langkah mengutamakan persatuan dalam persaudaraan bagi seorang penyalahguna membantu penyalahguna lainnya. Dengan menghadapi adiksi secara bersama-sama mereka dapat mengatasi tantangan yang dialami untuk tetap bersih dari narkoba.

3.   Pelayanan
Kerja dari program tidak berhenti pada perbaikan hidup masing-masing individu, melainkan mereka yang telah merasakan dampak dari program pemulihan ini dapat menjalani apa yang disebut pelayanan. Pelayanan seorang penderita dalam pemulihan berupa menyebarluaskan  pesan-pesan pemulihan kepada para penyalahguna lain yang menginginkannya. Hal ini bertujuan bahwa dengan menolong penyalahguna  lain, maka mereka akan semakin menguatkan diri mereka.

Sebagaimana digambarkan dengan bangunan segitiga, maka pemulihan, persatuan dan pelayanan merupakan tiga hal yang saling berhubungan dan tidak terpisahkan. Menjalankan ketiga hal ini secara terus menerus dan berkesinambungan akan menjadi ”perangkat”  yang ampuh untuk menjalankan program pemulihan yang utuh.

Pelaksanaan Pertemuan Kelompok Bantu Diri :
1.    Pertemuan Kelompok
    1. Pertemuan merupakan salah satu bagian penting dari program pemulihan 12 langkah
    2. Pertemuan merupakan tempat yang aman bagi para pecandu untuk berbagi kekuatan, pengalaman dan harapan
    3. Setiap pecandu dapat belajar dari pengalaman yang diceritakan (shared experiences) oleh pecandu lainnya
    4. Pertemuan sebagai tempat untuk saling mengenal sesama pecandu dalam 12 langkah
    5. Pertemuan juga sebagai tempat yang tepat untuk mencari sponsor

2.    Sifat – sifat Pertemuan
Sifat pertemuan kelompok bantu diri pemulihan pecandu ada 2 (dua) :
    1. Pertemuan Terbuka (Open Meeting)
Pertemuan ini boleh diikuti oleh pecandu maupun non-pecandu yang peduli terhadap permasalahan ketergantungan, pemulihan (adiksi narkoba) atau berhubungan erat dengan pecandu (keluarga, teman, dll)
    1. Pertemuan Tertutup (Closed Meeting)
Pertemaun ini hanya boleh diikuti oleh pecandu atau mereka yang memiliki masalah khusus.



PRIGRAM 12 LANGKAH UNTUK KELUARGA
Selain program 12 Langkah untuk penyalahguna narkoba, juga ada program 12 Langkah bagi para keluarga penyalahguna narkoba. Seperti Naranon & Narateen yang telah membantu ribuan keluarga penyalahguna narkoba untuk "pulih" dan keluar dari bayangan gelap adiksi yang menyelimuti rumah mereka.
Bukan hanya penyalahguna narkoba yang membutuhkan program pemulihan dan bukan hanya penyalahguna narkoba yang perlu mengerjakan 12 Langkah, keluarga penyalahguna narkoba juga perlu untuk mengerjakan program pemulihan mereka sendiri. Termasuk mengerjakan langkah, mencari sponsor, dan pergi ke pertemuan secara rutin serta aktif terlibat dalam persaudaraan.
Dengan mengerjakan program ini, mereka dapat kembali menemukan harapan dan kekuatan serta mengembalikan fokus mereka kepada hidup mereka sendiri tanpa harus tergantung pada si penyalahguna narkoba untuk membuat hidup mereka bahagia.
Naranon dan Narateen.
Nar-Anon adalah persaudaraan keluarga penyalahguna narkoba dengan tujuan membantu satu sama lain (sesama keluarga penyalahguna narkoba). Di dalam pertemuan-pertemuan kelompok ini para keluarga saling berbagi pengalaman, kekuatan, dan harapan untuk membantu satu sama lain mengatasi masalah-masalah yang muncul akibat adiksi. Kelompok ini adalah kelompok membantu diri sendiri (self-help group) dengan jutaan anggota di seluruh dunia, yang berlandaskan pada program 12 Langkah dan 12 Tradisi
Narateen adalah kelompok persaudaraan dari anak-anak (sebagian besar remaja) yang orang tuanya seorang penyalahguna narkoba. Narateen merupakan bagian dari Nar-Anon, yang dimana tujuannya untuk membantu diri mereka sendiri menghadapi perasaan-perasaan yang timbul sebagai anak dari seorang penyalahguna narkoba. Kelompok ini juga berlandaskan pada program 12 Langkah dan 12 Tradisi. 
Program ini diadaptasi dari program Alateen yang sudah lebih dahulu dibentuk oleh anak-anak remaja dari para alkoholik. Program 12 Langkah ini khusus dibentuk dengan tujuan untuk membantu anak-anak dari para penyalahguna narkoba menghadapi masalah-masalah yang muncul karena adiksi orang tuanya. Sama seperti program 12 Langkah lainnya, program ini adalah program support group yang mandiri. Tetapi belum berkembang seperti Alateen, jadi belum ada literaturnya dan juga di Indonesia masih belum terbentuk.